Halaman

Tuesday, August 3, 2010

SayangnyA NabI MuhammaD KepadA UmatnyA 11

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.


Malaikat maut datang menghampiri ,tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.


"Jibril,jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.


"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.


Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.


"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.


"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"


"Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:


'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.


Detik-detik semakin dekat,saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.


"Jibril,betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.


"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.


"Siapakah yang sanggup,melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.


Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik,kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.


"Ya Allah, dahsyat sungguh maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."


Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Saidina Ali segera mendekatkan telinganya.


"Uusiikum bis salati, wa maa malakat aimanukum,” (peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.)


Nabi wafat di pangkuan Aisyah. Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Saidina Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.


"Ummatii,ummatii,ummatiii.." - "Umatku, umatku, umatku"


Dan,berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran dan petunjuk itu. Allahumma solli 'ala Muhammad wabaarik wa salim 'alaihi. Sedarlah wahai manusia sekalian, betapa cintanya Rasulullah kepada kita...jadi bagaimana pula cinta kita kepada Baginda?

*Nabi Muhammad s.a.w. kita wafat pada usia baginda 63 tahun 3 hari (perhitungan qamariah), manakala 61 tahun 84 hari (perhitungan syamsiah).