Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
Apakah Sebenarnya Yang Kita Miliki Atas Dunia Ini?
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya.
Siapa yang jadikan mata kita?
Mereka menjawab : Allah
Lalu sang guru katakan : Lalu apakah yang telah kita perbuat dengan dua biji mata ini ? Adakah sebagai alat untuk melihat perkara yang baik ataupun perkara yang jahat ?
Mereka : (terdiam)
Sang guru tambahi lagi : Apa yang akan jadi sekiranya penglihatan ini diambil oleh-Nya? Selama ini Allah memberi nikmat mata untuk melihat pemandangan yang cantik dan indah. Alam ini dilimpahi dengan pelbagai warna yang menarik hati serta pelbagai hidupan yang menghiasinya.
Suatu hari nanti… jika kita bangun. Alam ini terasa gelap dan pekat. Rupa-rupanya sudah hilang nikmat penglihatan yang diberikan. Sedangkan selama ini kita tidak bersyukur dengan pemberian-Nya. Adakah selepas ini baru hendak menyesal?
Cuba awak rasa lidah dengan menggunakan jari.
Mereka : (memegang lidah masing-masing)
Sang Guru berkata : Allah memberi rasa masam, masin, manis, pahit dan pelbagai lagi rasa yang berlainan melalui lidah.
Mereka kata : Ya Ustaz.. benar (masing-masing menganggukkan kepala).
Sang Guru berkata : Tetapi mengapa kita gunakan lidah untuk berkata kesat, memaki hamun dan berkata bohong? Bukankah dengan lidah ini kamu pernah menghina guru-guru yang mengajarkanmu? Bukankah dengan lidah ini kamu telah membentak dan menjawab kata-kata ibu dan ayahmu serta berkali-kali membohongi mereka berdua?
Bukankah sudah diperingatkan oleh Rasulullah s.a.w. agar menjaga lidah ? Bukankah kita perlu menjaga apa yang ada di antara 2 rongga mulut manusia iaitu lidah ? Dengan lidah ini juga boleh menyebabkan kita dicampakkan ke dalam neraka?
Mereka : (tertunduk dan perlahan-lahan mengalirkan air mata)
Cuba lihat dua tangan yang Allah beri, dan lihat baik-baik alangkah cantiknya kurniaan Allah.
Dia memberi tangan agar kita dapat merasa, memegang, menyentuh dan sebagainya.
Mereka : (melihat tangan masing-masing, diperhati telapak tangan sambik berfikir)
Sang guru berkata : Adakah kita sudah menggunakan tangan dengan betul? Bukankah ada tangan-tangan yang merosakkan meja sekolah? Memukul kawan? Menulis surat cinta? Mencuri ?
Mereka : Benar ustaz… ya Allah… ampunkanlah dosa kami….
Sang Guru : Allah memberi sepuluh jari tangan, sepuluh jari kaki dalam keadaan yang sempurna. Sudahkah kita menadahkan tangan meminta keampunan kepada-Nya? Menyatakan syukur terhadap-Nya atas segala nikmat yang tidak mampu ditulis hatta kering 7 lautan?
Mereka : (Air mata semakin meluncur laju). Ya Allah… Aku sudah banyak buat dosa kepada-Mu.. Aku sombong pada-Mu Ya Allah…..
Lihatlah pula kedua kaki yang dikurnia oleh Allah. Kita boleh berjalan, berlari, bergerak dengan mudah ke sana sini.
Mereka : (memegang kaki masing-masing sambil mengusap-usap jejari kaki).
Sang Guru : Lalu apa yang kita perbuat dengan kaki yang ada? Kita gunakan untuk ponteng sekolah, pergi ke tempat-tempat maksiat, menendang kawan dan sebagainya. Adakah itu tujuan kaki kita dijadikan?
Mereka : (Menutup mata sambil teresak-esak, semakin kuatlah jerit tangis memikirkan kesalahan yang telah dilakukan selama ini).
Sang Guru : Jika Allah ambil balik mata kepunyaan-Nya? Jika Allah tarik balik kaki yang dipinjamkan-Nya? Jika Allah hilangkan rasa pada lidah? Jika Allah ambil satu jari dari apa yang kita ada?
Wahai diri… Engkau faqir dan Allah itu Maha Kaya. Maka mengapa engkau masih menyombongkan diri kepada-Nya?
Tuesday, October 18, 2011
LimA BelaS
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
Monday, October 17, 2011
PembataL SihiR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
Ayat-ayat Pembatal Sihir
Ayat-ayat untuk pembatal sihir.
Cara amalan ialah niatkan ayat yang kita baca dan sedekahkan untuk badan kita. Jadikan ia sebagai pendinding dan pantulan. Mudah-mudahan sihir yang datang kepada kita akan terpantul semula kepada si penghantar
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
Ayat-ayat Pembatal Sihir
Ayat-ayat untuk pembatal sihir.
Cara amalan ialah niatkan ayat yang kita baca dan sedekahkan untuk badan kita. Jadikan ia sebagai pendinding dan pantulan. Mudah-mudahan sihir yang datang kepada kita akan terpantul semula kepada si penghantar
HinggA HujunG UsiA
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
::BAGAIMANA MENYAYANGI SESEORANG HINGGA HUJUNG USIA::
1.Sayangi dia dengan hat...i, bukan dengan perasaan. Jika anda meletakkan sesuatu hubungan berdasarkan perasaan, ia hanya akan gagal karena perasaan senantiasa berubah dari masa ke kemasa.
2. Sayangi dia seadanya. Di dunia terdapat hampir 6 billion manusia dengan 6 billion personaliti. Dia sebenarnya seorang yang istimewa dan biarkan dianya kekal begitu. Jangan sesekali terfikir untuk mengubah apa-apa tentang dia karena sekali anda mengubah, selamanya anda akan terus mengubah dirinya. Tentu anda masih ingat, anda terpikat padanya karena dia adalah dia. Maka, tiada alasan untuk anda mengubah dia untuk menjadi seseorang yang lain.
3. Sayangi dia sepenuh hati. Sesungguhnya dia telah banyak berkorban untuk anda. Dengan kelebihan yang ada padanya, dia berpeluang untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang lebih sempurna tapi demi cinta, dia telah memilih diri anda. Maka, jangan sekali kali mencoba untuk mempermainkan keluhuran cintanya.
4. Hormati pendirian dan keputusan dia. Jangan anda merayu dan jangan membuat alasan supaya dia menerima cinta anda karena kelak, yang akan anda dapat darinya hanyalah cinta simpati dan bukannya cinta setulus hati.
5. Yakinkan diri anda akan keistimewaan dia. Dia adalah satu-satunya di dunia ini dan jangan mengharapkan kesempurnaan dari dia karena dia telah cukup sempurna semenjak anda mulai terpikat padanya.
6. Percaya akan dirinya. Senantiasa berbaik sangka padanya, jika kita juga menginginkan begitu darinya . Pastikan anda akan senantiasa memperlakukan diri anda pada tempatnya sebelum melakukan apa-apa. Jika anda sendiri tidak dapat menerimanya, apalagi dia.
7. Jangan berjanji menyayangi dia untuk selama-lamanya karena selama-lamanya bagi anda mungkin akan berakhir keesokkan harinya, tapi berjanjilah untuk menyayangi dirinya seolah-olah setiap hari itu adalah hari yang terakhir untuk anda berdua.
8. BERCINTA dengannya adalah seperti memberi hati anda kepadanya untuk dilukai tapi kepercayaan itu penting. Percayalah kepadanya, niscaya dia akan melindunginya sepenuh jiwa dan raga.
9. Jangan sesekali meninggalkan dia tanpa alasan. Dia bukan hanya akan menangis kecewa dan kemudian meneruskan hidupnya seperti biasa, ketahuilah bahwa jiwanya akan mati secara perlahan.
10. Jangan cepat berbangga dengan diri anda, mendapatkan hatinya bukanlah satu kejayaan yang mutlak tetapi anugerah itu hanya layak anda peroleh setelah anda berjaya menyayanginya hingga akhir hayat. Ketahuilah, dia memilih anda adalah karena dia percaya bahawa anda adalah seorang yang jujur dan akan menepati janji. Anda telah bersusah payah dan berusaha dengan segala upaya untuk memenangkan cintanya, maka dengan itu haruslah anda juga berusaha untuk terus mencintai dirinya apapun keadaannya
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
::BAGAIMANA MENYAYANGI SESEORANG HINGGA HUJUNG USIA::
1.Sayangi dia dengan hat...i, bukan dengan perasaan. Jika anda meletakkan sesuatu hubungan berdasarkan perasaan, ia hanya akan gagal karena perasaan senantiasa berubah dari masa ke kemasa.
2. Sayangi dia seadanya. Di dunia terdapat hampir 6 billion manusia dengan 6 billion personaliti. Dia sebenarnya seorang yang istimewa dan biarkan dianya kekal begitu. Jangan sesekali terfikir untuk mengubah apa-apa tentang dia karena sekali anda mengubah, selamanya anda akan terus mengubah dirinya. Tentu anda masih ingat, anda terpikat padanya karena dia adalah dia. Maka, tiada alasan untuk anda mengubah dia untuk menjadi seseorang yang lain.
3. Sayangi dia sepenuh hati. Sesungguhnya dia telah banyak berkorban untuk anda. Dengan kelebihan yang ada padanya, dia berpeluang untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang lebih sempurna tapi demi cinta, dia telah memilih diri anda. Maka, jangan sekali kali mencoba untuk mempermainkan keluhuran cintanya.
4. Hormati pendirian dan keputusan dia. Jangan anda merayu dan jangan membuat alasan supaya dia menerima cinta anda karena kelak, yang akan anda dapat darinya hanyalah cinta simpati dan bukannya cinta setulus hati.
5. Yakinkan diri anda akan keistimewaan dia. Dia adalah satu-satunya di dunia ini dan jangan mengharapkan kesempurnaan dari dia karena dia telah cukup sempurna semenjak anda mulai terpikat padanya.
6. Percaya akan dirinya. Senantiasa berbaik sangka padanya, jika kita juga menginginkan begitu darinya . Pastikan anda akan senantiasa memperlakukan diri anda pada tempatnya sebelum melakukan apa-apa. Jika anda sendiri tidak dapat menerimanya, apalagi dia.
7. Jangan berjanji menyayangi dia untuk selama-lamanya karena selama-lamanya bagi anda mungkin akan berakhir keesokkan harinya, tapi berjanjilah untuk menyayangi dirinya seolah-olah setiap hari itu adalah hari yang terakhir untuk anda berdua.
8. BERCINTA dengannya adalah seperti memberi hati anda kepadanya untuk dilukai tapi kepercayaan itu penting. Percayalah kepadanya, niscaya dia akan melindunginya sepenuh jiwa dan raga.
9. Jangan sesekali meninggalkan dia tanpa alasan. Dia bukan hanya akan menangis kecewa dan kemudian meneruskan hidupnya seperti biasa, ketahuilah bahwa jiwanya akan mati secara perlahan.
10. Jangan cepat berbangga dengan diri anda, mendapatkan hatinya bukanlah satu kejayaan yang mutlak tetapi anugerah itu hanya layak anda peroleh setelah anda berjaya menyayanginya hingga akhir hayat. Ketahuilah, dia memilih anda adalah karena dia percaya bahawa anda adalah seorang yang jujur dan akan menepati janji. Anda telah bersusah payah dan berusaha dengan segala upaya untuk memenangkan cintanya, maka dengan itu haruslah anda juga berusaha untuk terus mencintai dirinya apapun keadaannya
Tuesday, October 11, 2011
KuncI LangiT & BumI
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
KUNCI PERBENDAHARAAN LANGIT DAN BUMI
Diriwayatkan bahwa utsman ibn ‘affan R.A ,meminta informasi lebih jauh tentang kunci perbendaharaan langit dan bumi(disebutkan beberapa kali dalam al-Qur’an)nabi muhammad SAW berkata kepadanya: “engkau telah memperoleh dariku sesuatu yang tak seorangpun pernah meminta dariku sebelumnya “.kunci perbendaharaan langit dan bumi adalah:
LAA ILAAHA ILLALLOOH, WALLOOHU AKBAR, WASUBHAANALLOOHI WALHAMDULILLAAHI, WASTAGHFIRULLOOHAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL AWWALU WAL AAKHIRU, WADH-DHOOHIRU WAL BAATHINU YUHYIIL WAYUMIITU WAHUWA HAYYUL LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHOIR,WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR.
Artinya:
Tidak ada yang patut disembah kecuali ALLAH, ALLAH maha besar, maha suci ALLAH, segala puji bagi ALLAH, Dan aku minta ampun kepada ALLAH, Dzat yang tiada tuhan kecuali Dia, Dia yang pertama dan yang terakhir, Dia maha nyata dan maha ghoib, Dia menghidupkan dan mematikan, Dia maha hidup yang tak pernah mati, Ditangan-Nyalah segala kebaikan, Dia maha kuasa atas segala sesuatu.
Nabi muhammad saw melanjutkan ” Wahai utsman! barang siapa membacanya seratus ali setiap hari akan diberi sepuluh kebaikan.
1. seluruh dosanya dimasa lampau akan diampuni.
2. dibebaskan dari api neraka
3. dua malaikat ditugaskan menjaganya siang dan malam dari penderitaan dan penyakit.
4. ia diberi rezki yang berkah.
5. ia akan memperoleh pahala sebanyak orang yang membebaskan seratus budak dari keturunan nabi ismail a.s
6. ia akan diberi pahala bacaan seluruh al-Qur’an,zabur,taurat,dan injil.
7. akan dibangunkan sebuah rumah di syurga.
8. ia akan dikawinkan dengan seorang gadis syurga yang saleh.
9. ia akan diberi mahkota kehormatan.
10. permohonanya akan pengampunan bagi tujuh puluh kerabatnya akan dikabulkan.
” wahai ‘utsman! jika engkau cukup kuat,maka engkau tidak akan melewatkan zikir ini seharipun.engkau akan menjadi salah seorang yang sukses dan engkau akan melebihi siapa pun sebelum dan sesudah kamu “.
meskipun khusus untuk menyembuhkan memberikan perlindungan terhadap sesuatu penyakit selama hari ketika dibacakan,manfaat pembacaanya tidak terbatas untuk kesehatan fisik.
zikir ini merupakan salah satu yang dianggap lebih utama oleh kaum sufi.dari sekian banyak ribuan do’a. semoga amalan ini bermanfaat bagi kita semua,untuk tujuan keselamatan dunia dan akhirat.
kunci perbendaharaan langit dan bumi ini boleh dibaca sehari semalam 100x dengan rutin,atau boleh dibaca setiap selesai sholat fardhu 5 waktu dibaca 21x.
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
KUNCI PERBENDAHARAAN LANGIT DAN BUMI
Diriwayatkan bahwa utsman ibn ‘affan R.A ,meminta informasi lebih jauh tentang kunci perbendaharaan langit dan bumi(disebutkan beberapa kali dalam al-Qur’an)nabi muhammad SAW berkata kepadanya: “engkau telah memperoleh dariku sesuatu yang tak seorangpun pernah meminta dariku sebelumnya “.kunci perbendaharaan langit dan bumi adalah:
LAA ILAAHA ILLALLOOH, WALLOOHU AKBAR, WASUBHAANALLOOHI WALHAMDULILLAAHI, WASTAGHFIRULLOOHAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL AWWALU WAL AAKHIRU, WADH-DHOOHIRU WAL BAATHINU YUHYIIL WAYUMIITU WAHUWA HAYYUL LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHOIR,WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR.
Artinya:
Tidak ada yang patut disembah kecuali ALLAH, ALLAH maha besar, maha suci ALLAH, segala puji bagi ALLAH, Dan aku minta ampun kepada ALLAH, Dzat yang tiada tuhan kecuali Dia, Dia yang pertama dan yang terakhir, Dia maha nyata dan maha ghoib, Dia menghidupkan dan mematikan, Dia maha hidup yang tak pernah mati, Ditangan-Nyalah segala kebaikan, Dia maha kuasa atas segala sesuatu.
Nabi muhammad saw melanjutkan ” Wahai utsman! barang siapa membacanya seratus ali setiap hari akan diberi sepuluh kebaikan.
1. seluruh dosanya dimasa lampau akan diampuni.
2. dibebaskan dari api neraka
3. dua malaikat ditugaskan menjaganya siang dan malam dari penderitaan dan penyakit.
4. ia diberi rezki yang berkah.
5. ia akan memperoleh pahala sebanyak orang yang membebaskan seratus budak dari keturunan nabi ismail a.s
6. ia akan diberi pahala bacaan seluruh al-Qur’an,zabur,taurat,dan injil.
7. akan dibangunkan sebuah rumah di syurga.
8. ia akan dikawinkan dengan seorang gadis syurga yang saleh.
9. ia akan diberi mahkota kehormatan.
10. permohonanya akan pengampunan bagi tujuh puluh kerabatnya akan dikabulkan.
” wahai ‘utsman! jika engkau cukup kuat,maka engkau tidak akan melewatkan zikir ini seharipun.engkau akan menjadi salah seorang yang sukses dan engkau akan melebihi siapa pun sebelum dan sesudah kamu “.
meskipun khusus untuk menyembuhkan memberikan perlindungan terhadap sesuatu penyakit selama hari ketika dibacakan,manfaat pembacaanya tidak terbatas untuk kesehatan fisik.
zikir ini merupakan salah satu yang dianggap lebih utama oleh kaum sufi.dari sekian banyak ribuan do’a. semoga amalan ini bermanfaat bagi kita semua,untuk tujuan keselamatan dunia dan akhirat.
kunci perbendaharaan langit dan bumi ini boleh dibaca sehari semalam 100x dengan rutin,atau boleh dibaca setiap selesai sholat fardhu 5 waktu dibaca 21x.
Friday, October 7, 2011
AndaI Ku PergI DulU
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
ANDAI DIA PERGI DULU SEBELUM MU…
Pandanglah wajah orang yang paling kita sayang...i… samada ibu, bapa, suami, isteri, anak-anak atau siapa sahaja. Pasti kita akan berpisah dengannya satu hari nanti. Detik itu pasti datang. Itu janji kita sejak dulu… sanggup datang, sanggup pulang. Kita dan dia pasti berpisah oleh takdir yang dinamakan kematian.
Itulah detik yang paling menyedihkan. Sedih bagi mereka atau kita yang ditinggalkan. Dan lebih sedih bagi kita yang mungkin meninggalkan. Tidak kira siapa yang dahulu, siapa yang kemudian – ditinggalkan atau meninggalkan pasti menggetirkan.
Seorang isteri yang kematian suami… ketika seluruh dan sepenuh hati masih bersamanya. Masih banyak yang perlu diselesaikan – anak-anak, cita-cita dan harapan – tetapi ajal maut datang memutuskan segala dan semua yang kita inginkan. Ya, kita cuma hamba. Pada kita cuma tadbir, pada-Nya segala takdir.
Kekadang masih tak puas bermanja dengan ayah dan ibu… tiba-tiba sahaja mereka dipanggil pergi. Hingga lidah kelu dan hati sayu, tidak ada lagi insan yang boleh panggil ibu. Oh, sedihnya apabila ditinggalkan ayah… insan yang paling kita yakini sangat mencintai kita dan kasihnya yang tidak pernah berbelah, tetapi terpaksa berpisah!
Sekiranya saat ini kita diuji dengan kematian… ditinggalkan oleh yang tersayang. Maka kenangkanlah hidup kekasih Allah, Rasulullah saw. Bukankah baginda telah dididik oleh mehnah paling getir yang bernama kematian? Bukankah ayahnya Abdullah pergi dulu sebelum sempat baginda dilahirkan? Ibunya Aminah menyusul beberapa tahun kemudian.
Tidak sempat bermanja lama dengan datuknya Abdul Mutalib, datuknya pula meninggalkannya. Lalu baginda yang yatim lagi piatu itu dipelihara oleh bapa saudaranya Abu Talib.
Kenangkan zaman kanak-kanak Rasulullah, tanpa ibu-bapa tetapi telah tega menjadi gembala kambing. Padang pasir dan angin kering menjadi sahabatnya. Lukisan alam itulah yang melakarkan jiwa suci dan akal tajamnya hingga mencari-cari makna kehidupan. Tidak sudi dia menjengah jahiliyah. Tidak rela dia dengan maksiat dan dosa. Hatinya berkata, bukan itu kebenaran dan kebahagiaan… lalu dia menyendiri di dalam gua. Jika tidak mampu mengubat, jangan dijangkiti. Lalu baginda lari… menyendiri.
Sejak baginda berkahwin dengan Khadijah, itulah srikandi sejati cintanya. Yang membawa bekal makanan ke gua Hira’. Yang menyelimuti tubuh dinginnya apabila digegar wahyu pertama. Yang memberikan jiwa dan harta untuk dia berdakwah, berjuang apabila digesa oleh surah Mudasthir (orang berselimut) – qum faanzir – bangun dan serulah! Itulah Khadijah kekasih Rasulullah, insan terhampir ketika semuanya meminggir.
Namun tidak lama, di tahun dukacita itu… Khadijah pergi buat selama-lamanya. Baginda kehilangan dorongan – pada jiwa dan harta. Khadijah tiada lagi. Pergi ketika kasih dan cintanya masih didambakan. Sudah hilang bisikan yang memberikannya semangat, kasih sayang, pembelaan dan kemesraan. Baginda berdukacita… Namun, selang hanya beberapa bulan satu kehilangan berlaku lagi. Abu Talib pula pergi. Sedihnya, dia pamit tanpa syahadah.
Tiada lagi perisai yang melindunginya daripada ancaman fizikal kaum Quraisy. Bila-bila masa sahaja pedang, tombak dan panah kaum jahiliah boleh menerjah. Jika dengan kematian Khadijah, baginda kehilangan dorongan. Dengan kematian Abu Talib baginda kehilangan perlindungan. Tanpa dorongan, tanpa perlindungan, Rasul keseorangan untuk meneruskan perjuangan.
Tidak cukup dengan itu, ketika Islam sudah bertapak di Madinah. Seorang ayah bernama Rasulullah, kehilangan pula puteri-puteri kesayangannya Zainab, Ruqayyah dan Umi Khalsum… Subhanallah, tabahnya hatimu ya Rasulullah. Kematian demi kematian, tetapi kau terus hidup dengan hati yang berjuang. Seolah-olah kematian yang menyedihkan itu menjadi obor perjuanganmu menerangi hati umat yang mati ini!
Ya, saudara-saudaraku. untuk apa semua ini dilakukan oleh Allah yang Maha Kasih kepada kekasihNya Muhammad? Ya, jangan bergantung kepada selain-Nya. Hanya bergantung kepada-Nya. Lalu jika kau kini sedang diuji dengan kematian suami, isteri, ibu-bapa, anak-anak, kenangkanlah hidup kekasih Allah, Rasulullah. Mari kita hayati dan mengambil ibrah dari setiap episod kematian yang telah dilaluinya.
Jika kita kematian ayah, ibu, datuk, isteri, ayah saudara, anak dan sahabat… kita kenangilah hidup Rasullullah yang telah melalui segaladan semua itu. Hinggalah di saat akhir ketika baginda pula yang dipanggil pergi, ketika Siti Aishah, Fatimah, Ali dan lain-lain saudara serta sahabatnya berada di sisi, baginda sudah bersedia, mehnah Allah sudah sampai ke kemuncak… baginda pula yang akan pergi.
Baginda sangat mencintai semua yang bakal ditinggalkan, tetapi baginda lebih cinta kepada Allah yang bakal ditemuinya. Lalu mulut baginda hanya mengucapkan, “rafiqil a’la. rafiqil a’la… teman daerah tinggi (Allah), teman daerah tinggi (Allah). ” Ya, baginda sudah pasrah meninggalkan cinta daerah rendah… untuk terbang ke syurgawi, menemui cintanya di daerah tinggi!
Kepada isteri-isteri yang kehilangan suami, dan mereka yang kehilangan orang tersayang, atau kita yang bakal kehilangan…yang menziarahi blog ini untuk mendapat sedikit cicipan ketenangan, aku yang daif ini cuma mampu menghadiahkan satu tulisan yang telah ku muatkan dalam bukuku ‘DI MANA DIA DI HATIKU” – tajuknya:
ANDAI DIA PERGI DULU SEBELUM MU…
Andai dia pergi dulu sebelum mu, sepuhlah air mata dan teguhkanlah jiwa. Kita yang masih hidup perlu menyambung perjuangannya. Tidak mengapa bersedihlah seketika. Itu fitrah jiwa. Namun sederhanalah kerana esok kau mesti bangkit semula. Katakan pada diri, ya… kau telah pergi, pergi bersama doa ku. Kau tunggu di sana, pasti aku akan menyusul nanti!
Andai dia pergi dulu sebelum mu, tanyakan pada hati mu yang sebati dengan hatinya, apa yang dia inginkan jika dia masih di sisi? Renung wajah anak-anak mu, lontarkan fikir melampaui kesedihan. Anak-anak mu punya masa depan. Di tangan mu segala cita-cita dan harapan. Jangan sampai nestapa ini menjadi halangan. Apakah kau tega mengecewakan?
Andai dia pergi dulu sebelum mu, katakan pada diri, akan ku galas amanah ini. Sekiranya terpaksa bertongkat dagu pun, aku tidak akan lemas dipagut sendu. Berjuanglah, agar dia bisa senyum di Barzakh itu. Oleh nukilan doa anak yang soleh dan solehah. Kalau benar cinta itu setia, anak-anak itulah titiannya. Di jambangan munajat, di taman ibadat, tentu ada sungai pahala… yang mengalir selamanya..
Andai dia pergi dulu sebelum mu, walau pun dia tidak akan kembali lagi, tetapi itu akhir pertemuan. Dulu kita bertemu untuk berpisah. Kini kita berpisah untuk bertemu. Inilah jalan takwa yang telah dilalui oleh Siti Aishah, Siti Habshah, Ummu Salamah, Mariah Qibtiyah bila ditinggalkan Rasulullah. Syukur kau terpilih untuk melalui jalan mujahadah. Mujur kau ditakdirkan merasai mehnah Ilahi – tradisi hidup Ummahatul mukminin yang ditinggalkan suami!
Andai dia pergi dulu sebelum mu, sibuklah diri mu. Beribadahlah sehingga kau letih untuk merasa sedih. Gembirakanlah hati mu dengan menggembirakan orang lain. Carilah peluang kebajikan dan kebaikan yang bertaburan. Bila sesekali kesedihan datang tanpa diundang, berwuduk dan bacalah Al Quran. Dirikanlah solat, sesungguhnya solat itu satu kerehatan. Begitulah setiap kali Rasulullah SAW bila terasa gundah… diadukan kesedihan kepada Allah.
Andai dia pergi dulu sebelum mu, bisikan ke dalam hati mu yang paling dalam. Dia bukan milik ku. Dan aku pun bukan miliknya. Pemilik segala ialah Al Malik. DIAlah yang memiliki dan menguasai segala-galanya. Pada kita hanya amanah, sampai masanya terpaksa diserah. Jangan ada rasa dimiliki, dan jangan ada rasa memiliki. Bila terasa sepi, jangan katakan aku sepi… tapi katakan pada ku sentiasa ada pemerhati.
Apa lagi yang boleh menggugat kebahagiaan seseorang manusia yang lebih hebat daripada kematian? Kemiskinan, kesakitan, celaan, kekalahan dan lain-lain ujian hidup adalah kecil berbanding kematian. Kematian adalah “pemutus” segala kebahagiaan. Sama ada, kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi. Atau kita sendiri meninggalkan mereka. Saat itu, adalah saat yang paling derita.
Jika kematian dikatakan boleh mencabut kebahagiaan, belajarlah daripada Rasulullah SAW. Baginda telah menghadapi kematian orang yang tersayang secara berturut-turut sepanjang hidupnya. Bermula dari alam rahim, baginda telah ditinggalkan oleh ayahnya Abdullah. Enam tahun kemudian, ibunya Aminah meninggal dunia. Tidak lama kemudian, semasa masih dahagakan kasih-sayang, datuknya Abdul Mutalib pula pergi buat selamanya. Tinggallah dia dalam pemeliharaan ayah saudaranya, Abu Talib.
Ketika masih perlukan perlindungan Abu Talib, Rasulullah SAW ditinggalkan lagi. Abdul Talib meninggal dunia ketika keislaman begitu didambakan. Sedangkan sebelumnya, Rasulullah saw telah kehilangan isteri tersayangnya Siti khadijah… Lalu tahun itu dinamakan tahun kesedihan!
Baginda diberi enam orang anak lelaki yang meninggal semuanya sewaktu kecil. Anak-anak yang ketiga dan keempat, meninggal dahulu di hadapan matanya. Alangkah rindunya untuk mendapat cahaya mata lagi, lalu Rasulullah SAW dikurniakan anak lelaki, Ibrahim. Kebetulan rupanya amat mirip dengan baginda. Tetapi Ibrahim juga meninggal dunia ketika sarat menyusu.
Lalu ditumpukan kasih sayangnya kepada cucundanya Hasan dan Husin. Sangat dimanjakan, sehingga pernah sujudnya sedemikian lama hanya untuk memberi waktu agar cucunya turun dari belakangnya. Namun, dari ilham Ilahi, baginda telah tahu bahawa ada peristiwa besar bakal menimpa keduanya. Baginda hanya memberitahu salah seorang daripadanya bakal mendamaikan perselisihan besar. Dipendamkannya tragedi pembunuhan yang bakal dihadapi oleh Husin di Karbala.
Begitulah Rasulullah menghadapi saat perginya orang yang tersayang. Lalu bagaimana pula keperibadiannya ketika baginda sendiri pergi meninggalkan orang yang tersayang? Sejarah menceritakan bagaimana ketika baginda terbaring di hamparan yang telah tua, berselimutkan kain kasar manakala minyak pelita lampu rumahnya hampir kehabisan… ketika itulah baginda menyebut, “rafiqil a’la, rafiqil a’la – teman daerah tinggi (Allah), teman daerah tinggi!”
Dalam “kamus” kehidupan para muqarabin (orang yang hampir dengan Allah), tercatatlah ungkapan bahawa mati itu adalah syarat menemui cinta. Ya, begitu rindunya baginda untuk bertemu Allah – cinta hakiki dan sejatinya. Itulah teman daerah tinggi yang sangat dirindunya. Perginya dengan tenang walaupun demam panas yang dihidapinya dua kali ganda yang dialami manusia biasa.
Namun begitu, di saat sakarat yang begitu hebat, masih sempat baginda berpesan tentang solat. Untuk siapa? Siapa lagi kalau bukan untuk kita… umat yang akan ditinggalkannya.
Semua orang mengakui hakikat bahawa mati itu datang tiba-tiba. Tetapi aneh, manusia yang pasti mati itu terus hidup sambil lewa.
Ketika segala tragedi dan ujian menimpa, Rasulullah SAW tetap bahagia. Bahagia inilah yang digambarkan oleh pembantunya, Anas bin Malik dengan pengisahannya:
“Aku telah menjadi khadam Rasulullah SAW 10 tahun lamanya. Maka tidak pernah baginda berkata atas apa yang aku kerjakan: “Mengapa engkau kerjakan?” Tidak pernah pula baginda berkata atas apa yang aku tidak kerjakan: “Mengapa engkau tidak kerjakan?” Tidak pernah baginda berkata pada barang yang ada: “Mengapa ada pula barang ini?” Tidak pernah baginda berkata pada barang yang tidak ada:”Alangkah baiknya kalau barang itu ada.” Kalau terjadi perselisihan antara aku dengan ahli keluarganya, baginda akan berkata kepada keluarganya: “Biarlah, kerana apa yang ditakdirkan Allah mesti terjadi!”
Inilah bahagia yang dialami oleh Rasulullah SAW. Aku cuba mencungkil sekelumit rahsia kebahagiaan yang hakiki ini. Mudah-mudahan kita akan dapat menghayati kunci kata di sebalik model insan yang paling bahagia ini. Kunci kata itu tepat dan padat – ana abdullahi walan yudhi’ani – aku hamba Allah, DIA tidak akan mengecewakanku!”
KETIKA RASULULLAH PERGI…
Tengah hari itu…
gugur butiran air mata di wajah mu
Hibanya hati melepaskan Rasul pergi
Bukan tidak reda,
Tapi itulah hati seorang isteri
pasti ada rasa cinta!
Pada akrab sekian lama yang terpisah
Bagai isi dan kuku…
Tapi hakikatnya kita semua hamba
Yang terpaksa akur dengan takdir-Nya
Jalan mujahadah menggamit kelangsungan budi
Setia seorang isteri tanpa teman menabur jasa
makam itu cuma semadi jasad…
Tapi dian batinnya terus menyala
Pada sebuah amanat di sisi isterinya
Wahai srikandi cinta Rasul yang masih hiba
Duhai srikandi budi yang masih lara
Sepuhlah air mata di usia muda
Melangkahlah semula dengan kukuh
kerna jalan ini masih jauh
Yang wafat cuma jasad
Bukan niat dan semangat!
Citra ini mengimbau sejarah ‘si merah’
– Umamahatul Mukminin Siti Aisyah
di usia remaja menjadi isteri Rasulullah
Teman Rasul ketika berjuang membela umat
Teman Rasul ketika di amuk sakarat
di ribaannyalah baginda wafat
Sepeninggalan Rasul…
Dialah gedung ilmu yang mendidik tanpa jemu
Dialah gunung budi yang berbakti tanpa henti
Dia hanya kehilangan suami
Tapi bukan kehilangan misi!
Sesekali ketika rawan diusik kenangan…
Berteduh di sejuk wuduk menawar gundah
Istirahat hati pada satu hakikat…
Cintaku hanya sedebu cinta-Nya
Relakanlah dia pergi…
Menemui temannya di daerah tinggi!
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
ANDAI DIA PERGI DULU SEBELUM MU…
Pandanglah wajah orang yang paling kita sayang...i… samada ibu, bapa, suami, isteri, anak-anak atau siapa sahaja. Pasti kita akan berpisah dengannya satu hari nanti. Detik itu pasti datang. Itu janji kita sejak dulu… sanggup datang, sanggup pulang. Kita dan dia pasti berpisah oleh takdir yang dinamakan kematian.
Itulah detik yang paling menyedihkan. Sedih bagi mereka atau kita yang ditinggalkan. Dan lebih sedih bagi kita yang mungkin meninggalkan. Tidak kira siapa yang dahulu, siapa yang kemudian – ditinggalkan atau meninggalkan pasti menggetirkan.
Seorang isteri yang kematian suami… ketika seluruh dan sepenuh hati masih bersamanya. Masih banyak yang perlu diselesaikan – anak-anak, cita-cita dan harapan – tetapi ajal maut datang memutuskan segala dan semua yang kita inginkan. Ya, kita cuma hamba. Pada kita cuma tadbir, pada-Nya segala takdir.
Kekadang masih tak puas bermanja dengan ayah dan ibu… tiba-tiba sahaja mereka dipanggil pergi. Hingga lidah kelu dan hati sayu, tidak ada lagi insan yang boleh panggil ibu. Oh, sedihnya apabila ditinggalkan ayah… insan yang paling kita yakini sangat mencintai kita dan kasihnya yang tidak pernah berbelah, tetapi terpaksa berpisah!
Sekiranya saat ini kita diuji dengan kematian… ditinggalkan oleh yang tersayang. Maka kenangkanlah hidup kekasih Allah, Rasulullah saw. Bukankah baginda telah dididik oleh mehnah paling getir yang bernama kematian? Bukankah ayahnya Abdullah pergi dulu sebelum sempat baginda dilahirkan? Ibunya Aminah menyusul beberapa tahun kemudian.
Tidak sempat bermanja lama dengan datuknya Abdul Mutalib, datuknya pula meninggalkannya. Lalu baginda yang yatim lagi piatu itu dipelihara oleh bapa saudaranya Abu Talib.
Kenangkan zaman kanak-kanak Rasulullah, tanpa ibu-bapa tetapi telah tega menjadi gembala kambing. Padang pasir dan angin kering menjadi sahabatnya. Lukisan alam itulah yang melakarkan jiwa suci dan akal tajamnya hingga mencari-cari makna kehidupan. Tidak sudi dia menjengah jahiliyah. Tidak rela dia dengan maksiat dan dosa. Hatinya berkata, bukan itu kebenaran dan kebahagiaan… lalu dia menyendiri di dalam gua. Jika tidak mampu mengubat, jangan dijangkiti. Lalu baginda lari… menyendiri.
Sejak baginda berkahwin dengan Khadijah, itulah srikandi sejati cintanya. Yang membawa bekal makanan ke gua Hira’. Yang menyelimuti tubuh dinginnya apabila digegar wahyu pertama. Yang memberikan jiwa dan harta untuk dia berdakwah, berjuang apabila digesa oleh surah Mudasthir (orang berselimut) – qum faanzir – bangun dan serulah! Itulah Khadijah kekasih Rasulullah, insan terhampir ketika semuanya meminggir.
Namun tidak lama, di tahun dukacita itu… Khadijah pergi buat selama-lamanya. Baginda kehilangan dorongan – pada jiwa dan harta. Khadijah tiada lagi. Pergi ketika kasih dan cintanya masih didambakan. Sudah hilang bisikan yang memberikannya semangat, kasih sayang, pembelaan dan kemesraan. Baginda berdukacita… Namun, selang hanya beberapa bulan satu kehilangan berlaku lagi. Abu Talib pula pergi. Sedihnya, dia pamit tanpa syahadah.
Tiada lagi perisai yang melindunginya daripada ancaman fizikal kaum Quraisy. Bila-bila masa sahaja pedang, tombak dan panah kaum jahiliah boleh menerjah. Jika dengan kematian Khadijah, baginda kehilangan dorongan. Dengan kematian Abu Talib baginda kehilangan perlindungan. Tanpa dorongan, tanpa perlindungan, Rasul keseorangan untuk meneruskan perjuangan.
Tidak cukup dengan itu, ketika Islam sudah bertapak di Madinah. Seorang ayah bernama Rasulullah, kehilangan pula puteri-puteri kesayangannya Zainab, Ruqayyah dan Umi Khalsum… Subhanallah, tabahnya hatimu ya Rasulullah. Kematian demi kematian, tetapi kau terus hidup dengan hati yang berjuang. Seolah-olah kematian yang menyedihkan itu menjadi obor perjuanganmu menerangi hati umat yang mati ini!
Ya, saudara-saudaraku. untuk apa semua ini dilakukan oleh Allah yang Maha Kasih kepada kekasihNya Muhammad? Ya, jangan bergantung kepada selain-Nya. Hanya bergantung kepada-Nya. Lalu jika kau kini sedang diuji dengan kematian suami, isteri, ibu-bapa, anak-anak, kenangkanlah hidup kekasih Allah, Rasulullah. Mari kita hayati dan mengambil ibrah dari setiap episod kematian yang telah dilaluinya.
Jika kita kematian ayah, ibu, datuk, isteri, ayah saudara, anak dan sahabat… kita kenangilah hidup Rasullullah yang telah melalui segaladan semua itu. Hinggalah di saat akhir ketika baginda pula yang dipanggil pergi, ketika Siti Aishah, Fatimah, Ali dan lain-lain saudara serta sahabatnya berada di sisi, baginda sudah bersedia, mehnah Allah sudah sampai ke kemuncak… baginda pula yang akan pergi.
Baginda sangat mencintai semua yang bakal ditinggalkan, tetapi baginda lebih cinta kepada Allah yang bakal ditemuinya. Lalu mulut baginda hanya mengucapkan, “rafiqil a’la. rafiqil a’la… teman daerah tinggi (Allah), teman daerah tinggi (Allah). ” Ya, baginda sudah pasrah meninggalkan cinta daerah rendah… untuk terbang ke syurgawi, menemui cintanya di daerah tinggi!
Kepada isteri-isteri yang kehilangan suami, dan mereka yang kehilangan orang tersayang, atau kita yang bakal kehilangan…yang menziarahi blog ini untuk mendapat sedikit cicipan ketenangan, aku yang daif ini cuma mampu menghadiahkan satu tulisan yang telah ku muatkan dalam bukuku ‘DI MANA DIA DI HATIKU” – tajuknya:
ANDAI DIA PERGI DULU SEBELUM MU…
Andai dia pergi dulu sebelum mu, sepuhlah air mata dan teguhkanlah jiwa. Kita yang masih hidup perlu menyambung perjuangannya. Tidak mengapa bersedihlah seketika. Itu fitrah jiwa. Namun sederhanalah kerana esok kau mesti bangkit semula. Katakan pada diri, ya… kau telah pergi, pergi bersama doa ku. Kau tunggu di sana, pasti aku akan menyusul nanti!
Andai dia pergi dulu sebelum mu, tanyakan pada hati mu yang sebati dengan hatinya, apa yang dia inginkan jika dia masih di sisi? Renung wajah anak-anak mu, lontarkan fikir melampaui kesedihan. Anak-anak mu punya masa depan. Di tangan mu segala cita-cita dan harapan. Jangan sampai nestapa ini menjadi halangan. Apakah kau tega mengecewakan?
Andai dia pergi dulu sebelum mu, katakan pada diri, akan ku galas amanah ini. Sekiranya terpaksa bertongkat dagu pun, aku tidak akan lemas dipagut sendu. Berjuanglah, agar dia bisa senyum di Barzakh itu. Oleh nukilan doa anak yang soleh dan solehah. Kalau benar cinta itu setia, anak-anak itulah titiannya. Di jambangan munajat, di taman ibadat, tentu ada sungai pahala… yang mengalir selamanya..
Andai dia pergi dulu sebelum mu, walau pun dia tidak akan kembali lagi, tetapi itu akhir pertemuan. Dulu kita bertemu untuk berpisah. Kini kita berpisah untuk bertemu. Inilah jalan takwa yang telah dilalui oleh Siti Aishah, Siti Habshah, Ummu Salamah, Mariah Qibtiyah bila ditinggalkan Rasulullah. Syukur kau terpilih untuk melalui jalan mujahadah. Mujur kau ditakdirkan merasai mehnah Ilahi – tradisi hidup Ummahatul mukminin yang ditinggalkan suami!
Andai dia pergi dulu sebelum mu, sibuklah diri mu. Beribadahlah sehingga kau letih untuk merasa sedih. Gembirakanlah hati mu dengan menggembirakan orang lain. Carilah peluang kebajikan dan kebaikan yang bertaburan. Bila sesekali kesedihan datang tanpa diundang, berwuduk dan bacalah Al Quran. Dirikanlah solat, sesungguhnya solat itu satu kerehatan. Begitulah setiap kali Rasulullah SAW bila terasa gundah… diadukan kesedihan kepada Allah.
Andai dia pergi dulu sebelum mu, bisikan ke dalam hati mu yang paling dalam. Dia bukan milik ku. Dan aku pun bukan miliknya. Pemilik segala ialah Al Malik. DIAlah yang memiliki dan menguasai segala-galanya. Pada kita hanya amanah, sampai masanya terpaksa diserah. Jangan ada rasa dimiliki, dan jangan ada rasa memiliki. Bila terasa sepi, jangan katakan aku sepi… tapi katakan pada ku sentiasa ada pemerhati.
Apa lagi yang boleh menggugat kebahagiaan seseorang manusia yang lebih hebat daripada kematian? Kemiskinan, kesakitan, celaan, kekalahan dan lain-lain ujian hidup adalah kecil berbanding kematian. Kematian adalah “pemutus” segala kebahagiaan. Sama ada, kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi. Atau kita sendiri meninggalkan mereka. Saat itu, adalah saat yang paling derita.
Jika kematian dikatakan boleh mencabut kebahagiaan, belajarlah daripada Rasulullah SAW. Baginda telah menghadapi kematian orang yang tersayang secara berturut-turut sepanjang hidupnya. Bermula dari alam rahim, baginda telah ditinggalkan oleh ayahnya Abdullah. Enam tahun kemudian, ibunya Aminah meninggal dunia. Tidak lama kemudian, semasa masih dahagakan kasih-sayang, datuknya Abdul Mutalib pula pergi buat selamanya. Tinggallah dia dalam pemeliharaan ayah saudaranya, Abu Talib.
Ketika masih perlukan perlindungan Abu Talib, Rasulullah SAW ditinggalkan lagi. Abdul Talib meninggal dunia ketika keislaman begitu didambakan. Sedangkan sebelumnya, Rasulullah saw telah kehilangan isteri tersayangnya Siti khadijah… Lalu tahun itu dinamakan tahun kesedihan!
Baginda diberi enam orang anak lelaki yang meninggal semuanya sewaktu kecil. Anak-anak yang ketiga dan keempat, meninggal dahulu di hadapan matanya. Alangkah rindunya untuk mendapat cahaya mata lagi, lalu Rasulullah SAW dikurniakan anak lelaki, Ibrahim. Kebetulan rupanya amat mirip dengan baginda. Tetapi Ibrahim juga meninggal dunia ketika sarat menyusu.
Lalu ditumpukan kasih sayangnya kepada cucundanya Hasan dan Husin. Sangat dimanjakan, sehingga pernah sujudnya sedemikian lama hanya untuk memberi waktu agar cucunya turun dari belakangnya. Namun, dari ilham Ilahi, baginda telah tahu bahawa ada peristiwa besar bakal menimpa keduanya. Baginda hanya memberitahu salah seorang daripadanya bakal mendamaikan perselisihan besar. Dipendamkannya tragedi pembunuhan yang bakal dihadapi oleh Husin di Karbala.
Begitulah Rasulullah menghadapi saat perginya orang yang tersayang. Lalu bagaimana pula keperibadiannya ketika baginda sendiri pergi meninggalkan orang yang tersayang? Sejarah menceritakan bagaimana ketika baginda terbaring di hamparan yang telah tua, berselimutkan kain kasar manakala minyak pelita lampu rumahnya hampir kehabisan… ketika itulah baginda menyebut, “rafiqil a’la, rafiqil a’la – teman daerah tinggi (Allah), teman daerah tinggi!”
Dalam “kamus” kehidupan para muqarabin (orang yang hampir dengan Allah), tercatatlah ungkapan bahawa mati itu adalah syarat menemui cinta. Ya, begitu rindunya baginda untuk bertemu Allah – cinta hakiki dan sejatinya. Itulah teman daerah tinggi yang sangat dirindunya. Perginya dengan tenang walaupun demam panas yang dihidapinya dua kali ganda yang dialami manusia biasa.
Namun begitu, di saat sakarat yang begitu hebat, masih sempat baginda berpesan tentang solat. Untuk siapa? Siapa lagi kalau bukan untuk kita… umat yang akan ditinggalkannya.
Semua orang mengakui hakikat bahawa mati itu datang tiba-tiba. Tetapi aneh, manusia yang pasti mati itu terus hidup sambil lewa.
Ketika segala tragedi dan ujian menimpa, Rasulullah SAW tetap bahagia. Bahagia inilah yang digambarkan oleh pembantunya, Anas bin Malik dengan pengisahannya:
“Aku telah menjadi khadam Rasulullah SAW 10 tahun lamanya. Maka tidak pernah baginda berkata atas apa yang aku kerjakan: “Mengapa engkau kerjakan?” Tidak pernah pula baginda berkata atas apa yang aku tidak kerjakan: “Mengapa engkau tidak kerjakan?” Tidak pernah baginda berkata pada barang yang ada: “Mengapa ada pula barang ini?” Tidak pernah baginda berkata pada barang yang tidak ada:”Alangkah baiknya kalau barang itu ada.” Kalau terjadi perselisihan antara aku dengan ahli keluarganya, baginda akan berkata kepada keluarganya: “Biarlah, kerana apa yang ditakdirkan Allah mesti terjadi!”
Inilah bahagia yang dialami oleh Rasulullah SAW. Aku cuba mencungkil sekelumit rahsia kebahagiaan yang hakiki ini. Mudah-mudahan kita akan dapat menghayati kunci kata di sebalik model insan yang paling bahagia ini. Kunci kata itu tepat dan padat – ana abdullahi walan yudhi’ani – aku hamba Allah, DIA tidak akan mengecewakanku!”
KETIKA RASULULLAH PERGI…
Tengah hari itu…
gugur butiran air mata di wajah mu
Hibanya hati melepaskan Rasul pergi
Bukan tidak reda,
Tapi itulah hati seorang isteri
pasti ada rasa cinta!
Pada akrab sekian lama yang terpisah
Bagai isi dan kuku…
Tapi hakikatnya kita semua hamba
Yang terpaksa akur dengan takdir-Nya
Jalan mujahadah menggamit kelangsungan budi
Setia seorang isteri tanpa teman menabur jasa
makam itu cuma semadi jasad…
Tapi dian batinnya terus menyala
Pada sebuah amanat di sisi isterinya
Wahai srikandi cinta Rasul yang masih hiba
Duhai srikandi budi yang masih lara
Sepuhlah air mata di usia muda
Melangkahlah semula dengan kukuh
kerna jalan ini masih jauh
Yang wafat cuma jasad
Bukan niat dan semangat!
Citra ini mengimbau sejarah ‘si merah’
– Umamahatul Mukminin Siti Aisyah
di usia remaja menjadi isteri Rasulullah
Teman Rasul ketika berjuang membela umat
Teman Rasul ketika di amuk sakarat
di ribaannyalah baginda wafat
Sepeninggalan Rasul…
Dialah gedung ilmu yang mendidik tanpa jemu
Dialah gunung budi yang berbakti tanpa henti
Dia hanya kehilangan suami
Tapi bukan kehilangan misi!
Sesekali ketika rawan diusik kenangan…
Berteduh di sejuk wuduk menawar gundah
Istirahat hati pada satu hakikat…
Cintaku hanya sedebu cinta-Nya
Relakanlah dia pergi…
Menemui temannya di daerah tinggi!
OranG PompuaN...
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************
SAYANGNYA ALLAH PADA PEREMPUAN 
Siapa kata jadi perempuan tu SENANG
Nak ken...a tutup sana, tutup sini
Tengok budak lelaki, pakai baju pagoda pon orang x bising
Perempuan, stoking pon kena pakai
Cuba suruh budak lelaki jadi perempuan satu hari
Komfem x tahan bertutup semua
Tapi, perempuan cool jek
Tengah panas pon boleh lagi pakai jubah, hebat kan perempuan
Siapa kata jadi perempuan tu senang
Tiap2 bulan, mesti ada penyakit
Nak pergi kelas pon susah
Kalau boleh, masa tengah jalan tu nak jek meraung sbb sakit
Cuba tengok budak lelaki , selamber jek
Kadang2 setahun sekali pon susah nak dapat sakit
Tapi, perempuan hidup berpuluh2 tahun dgn penyakit tiap2 bulan, survive jek
Tengah2 sakit pon boleh senyum lagi sampai orang pon x perasan yg dia sakit
Hebat kan perempuan
Siapa kata jadi perempuan tu senang
Hati ni Allah jadikan lembut betul
Cepat jek sensitif
Cuba tengok orang putus cinta
Selalu perempuan yg paling susah nak lupa
Lelaki lepas putus cinta cepat jek pasang baru
Cuba pergi wayang tengok cerita hindustan
Siapa yg paling teruk menangis
Perempuan kan?lelaki boleh gelak2 lagi
Lembut tak lembut hati perempuan
Tapi dengan hati yg lembut tu perempuan dapat mengkagumkan lelaki
Hebat tak perempuan?
Disebabkan susahnya nak jadik perempuan ni lah, ramai perempuan yg merajuk Dengan Allah
Diorang cakap, Allah x adil
Kenapa Allah lebihkan lelaki
Kenapa perempuan kena dengar cakap suami
Kenapa syurga perempuan terletak di bawah kaki suami
Padahal jadi perempuan tu sangatlah susah
Bak kata orang, nak jaga 10 anak lelaki, x susah macam nak jaga sorang anak perempuan
Dan disebabkan perasaan negatif dekat Allah ni, ramai perempuan2 kat luar sana yg bebel
Diorang pakai pakaian yg tidak menutup aurat dengan alasan, 'lelaki x payah tutup pon'
Diorang berani bertepuk tampar dengan lelaki
Diorang sanggup gadaikan diri diorang sbb percaya dengan janji manis kekasih yg busuk hati
Kesian kan kat diorang
Disebabkan fikiran yg negatif terhadap Allah, diorang sanggup rosakkan diri diorang
Diorang cakap diorang buat macam tu sbb Allah x adil
Persoalannya sekarang
Betul ke Allah x adil dengan perempuan
Betul, syurga perempuan terletak di bawah kaki suami
Tapi, cuba ingat balik, syurga seorang anak lelaki terletak di bawah kaki siapa Kalau bukan kaki ibunya
Betul, isteri kena ikut cakap suami
Tapi, seorang anak lelaki kena taat pada ibunya 3 kali lebih utama daripada ayahnya
X adil lagikah Allah pada perempuan
Allah bukan setakat adil, tapi Allah tu sangat sayang kat perempuan
Untuk lelaki, syurga isterinya terletak di bawah kakinya
Kalau paling banyak dia ada 4 orang isteri
Cuma ada 4 orang yg syurganya bergantung pada seorang lelaki tu
Tapi perempuan, ditakdirkan ada 15 orang anak lelaki
Bermakna ada 15 orang yg syurganya terletak pada seorang perempuan tu
MashaAllah, hebatnya perempuan kan
Kenapa perempuan hebat? sebab kasih sayang Allah yg jadikan kita hebat
Cuba dengar pula lagu2 yg berkumandang dekat radio
Banyak lagu pasal perempuan kan
Contohnya macam lagu SUMAIYYAH,
Jarang kita dengar lagu pasal lelaki
Sayang x sayang Allah tu dekat perempuan, sampai perempuan dikasihi macam Tu sekali dekat dunia
Tengok pula, bila seorang lelaki berjaya...
Orang akan cakap:
'Disebalik kejayaan seorang lelaki terdapat seorang perempuan di belakangnya'
Kita x pernah dengar orang cakap:
'Disebalik kejayaan seorang perempuan terdapat seorang lelaki di belakangnya'
Kan? Hebat x Allah jadikan perempuan tu
Masih x adil lagikah Allah dekat perempuan
Allah sebenarnya terlampau adil dekat perempuan
Sampaikan disebabkan susahnya nak jadi perempuan ni
Perempuan senang nak masuk syurga
Tengok hadis ni:
























"Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai."
(Hadis Riwayat Ahmad)
























X adil lagikah Allah dekat perempuan
Oh perempuan, sedarlah
Betapa sayangnya Allah dekat kita
Betapa cintanya Allah dekat kita
Tapi, kenapa kita nak rosakkan diri kita kerana fikiran2 negatif yg x berasas dekat Allah
Allah jadikan perempuan tu sebagai hiasan dunia
Bayang, dunia yg besar ni, dunia yg cantik ni, kita jadi hiasan
Dan seindah2 hiasan tu adalah wanita solehah
Kesiannya dekat kita kalau kita tolak untuk jadi seindah hiasan kan
Sekadar perkongsian bersama 
~ Wahai kaum adam.. Hargailah wanita yg sentiasa berada disisimu.. Bimbinglah dia, Kalau silap langkahnya, Adam pun turut dapat nama di akhirat kelak.. Adam tegur Hawa dengan cara yang baik dan kena dengan caranya.. Didiklah dia menjadi wanita solehah krn dia adalah dari tulang rusukmu.. Lindungi dia dari fitnah dunia.~

Bukankah Hawa dicipta daripada tulang rusuk Adam untuk disayangi dan dilindungi

Dengan nama ALLAH swt, TT mulakan post
************************************************************************






















































































































"Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai."
(Hadis Riwayat Ahmad)












































Subscribe to:
Posts (Atom)